Main Article Content
Abstract
Globalisasi dengan aneka implikasi ekonomi-politiknya menjadi realitas yang nyaris tidak dapat dielaki—bila enggan untuk mengatakan tidak bisa sama sekali. Efeknya tidak hanya dapat dirasakan namun samapai pada tahap mampu mengendalikan hingga bagian kehidupan kita yang paling pribadi sekalipun. Baik menolak maupun menerima realitas globalisasi, setiap negara atau bahkan individu di dalamnya, tetap “dipaksa†untuk masuk ke dalam arus besar ini, sehingga satu-satunya cara yang paling rasional adalah masuk ke dalamnya sembari terus-menerus mempertangguh diri.