Main Article Content
Abstract
The city of Semarang can be said to be a disaster-prone area city when viewed from its geographical, demographic, topographic, and climatic conditions. This can be proven from the historical records of the Semarang City disaster. Disasters that have been recorded are floods, flash floods, landslides and extreme weather (DIBI, 2009-2016). The same thing happened in the Beringin watershed. Therefore, the Semarang City Government together with the National Disaster Management Agency (BNPB) carried out the preparation of a Disaster Risk Study (KRB) for the period 2017 to 2021 in Semarang City, especially in the Beringin Watershed. So in this study, we will examine, How is the implementation of the Disaster Management Policy in the Beringin Watershed (DAS) BPBD Semarang City? This is a qualitative descriptive study that seeks to describe and describe a situation based on the facts that actually happened. The data was collected through observation, in-depth interviews and documentation. Data analysis was carried out through data reduction, data presentation, and conclusion drawing. Implementation of flood disaster management policies in the Beringin River Basin (DAS) with the implementation of the Early Warning System Technology Tool so that it can be more touching on efforts to reduce the impact of disasters, especially for people affected by floods in the Beringin Watershed, Semarang City. The description of areas that are potentially affected by disasters can be used as a basis for reference as the implementation of disaster management policies with the application of the Early Warning System (E.W.S) technology tool in the Banyan River Basin in Semarang City for risk reduction efforts for communities affected by floods.
Keywords: Policy Implementation, Flood Disaster Management, Early Warning System (E.W.S).
Abstrak
Kota Semarang dapat dikatakan sebagai kota daerah rawan bencana kalau dilihat dari kondisi geografis, demografi, topografi, dan iklim. Hal ini dapat dibuktikan dari catatan sejarah kejadian bencana Kota Semarang. Bencana pernah tercatat adalah banjir, banjir bandang, longsor dan cuaca ekstrim (DIBI, 2009-2016). Demikian pula terjadi di daerah DAS Beringin. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Semarang bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan penyusunan Kajian Risiko Bencana (KRB) untuk periode tahun 2017 sampai 2021 di Kota Semarang khususnya di DAS Beringin. Maka dalam penelitian ini akan mengkaji, bagaimana implementasi Kebijakan Penanggulangan Bencana di Daerah Aliran Sungai (DAS) Beringin BPBD Kota Semarang. Penelitian ini deskriptif kualitatif yang berusaha menggambarkan dan melukiskan suatu keadaan atas fakta-fakta yang ada, pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara yang mendalam dan dokumentasi, dan analisa data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Implementasi Kebijakan penanggulangan bencana banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Beringin dengan diterapkannya Alat Teknologi Early Warning System sehingga dapat lebih menyentuh kepada upaya pengurangan dampak bencana khususnya kepada masyarakat yang terdampak bencana banjir di DAS beringin Kota Semarang. Gambaran wilayah yang berpotensi terkena dampak bencana dapat menjadi dasar acuan sebagai implementasi kebijakan penanggulangan bencana dengan penerapan alat teknologi Early Warning System (E.W.S) di daerah aliran sungai beringin Kota Semarang untuk upaya pengurangan risiko kepada masyarakat yang terdampak bencana banjir.
Kata kunci: Implementasi Kebijakan, Penanggulangan Bencna Banjir, Early Warning System (E.W.S).