Main Article Content
Abstract
Abstraksi
Kenyataan sejarah tidak dapat dipungkiri, bahwa Republik Maluku
Selatan (RMS) pernah "hidup" di Ambon ( Maluku tengah pada umumnya),
walaupun tidak lama. Bagi para aktivis RMS, kenyataan sejarah juga membuktikan bahwa RMS bukanlah gerakan separatis" seperti yang dipikirkan banyak orang saat
ini. RMS menurut mereka, didirikan, "sebelum" negara Kesatuan RI, menjadi seperti yang sekarang ini, dengan wilayah kesatuan dari Sabang sampai ke Merauke. Konflik-konflik di Maluku disinyalir juga ada keterlibatan RMS. Eksistensi gerakan RMS makin menguat. Didalam negeri hari kelahiran RMS selalu diperingati setiap tanggal 25 April, sedangkan dalam konteks global mereka memanfaatkan kemajuan teknologi media, untuk memperoleh dukungan di dunia internasional. Tokoh-tokoh RMS juga masih ada di Belanda dan terus mendukung perjuangan RMS di Maluku. Gerakan ini tidak bisa dipandang sebelah mata oleh pemerintah RI, karena menyangkut keutuhan wilayah dan keberadaan NKRI.
Kata kunci: Separatisme, Konflik Maluku, Tokoh RMS