EPISTEMOLOGI ISLAM: INTEGRASI AGAMA DAN FILSAFAT; PERSPEKTIF IBNU RUSYD

Authors

  • anwar rozak Program Pasca Sarjana Prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Wahid Hasyim Semarang

Abstract

Ibnu Rusyd berusaha mempertemukan antara wahyu, rasio, dan realitas, atau antara epistemologi bayani, irfani dan burhani atau dikenal juga dengan program islamisasi atau integrasi antara agama dan filsafat. Selain usaha dari Ibnu Rusyd tersebut, juga karena adanya keinginan para ilmuwan muslim saat ini untuk mengkaji ulang warisan (turats) keilmuan Islam klasik sebagai upaya membangun peradaban Islam modern. Wahyu atau nas atau teks syariah bersifat terbatas, selesai dan peristiwa/kenyataan baru yang bersifat tak terbatas akan terus berdatangan dan tak aka nada habisnya. Muncul kenyataan baru yang tak terbatas itu dapat terjadi karena konteks ruang dan waktu yang baru yang berbeda dengan konteks di saaat nabi masih hidup. Apalagi di jaman sekarang muncul pertanyaan yang belum pernah terjadi di jaman Rasul, seperti bagaimana puasanya orang di daerah kutub, atau di daerah sebagian Eropa yang saat tertentu, siangnya bisa sampai 19-20 jam. Dari beberapa hal tersebut tentunya kita menyadari pentingnya perpaduan antara wahyu, rasio dan realitas.

Published

2021-11-19

Issue

Section

Articles