Main Article Content
Abstract
Desa Ngareanak, dengan luas wilayah 600 Ha dan kepadatan penduduk 49.984 jiwa, menjadi pusat produksi biji kopi di Kecamatan Singorojo. Tanah perkebunan PTPN IX Merbuh dan milik Perhutani RPH Patukan mencakup sebagian besar wilayah, dengan fokus pada tanaman komoditas seperti jagung, kopi, dan palawija. Tanaman kopi, terutama jenis robusta, mendominasi dengan 72% dari total lahan, menghasilkan hingga 200 ton biji kopi per tahun. UPPKS "Sejahtera" di Dusun Patukan mengoptimalkan potensi ini dengan memproduksi kopi bubuk bernama "Kopi Sedep". Meskipun memiliki produksi yang tinggi, pemasaran produk masih dilakukan secara konvensional, sehingga untuk memanfaatkan peluang pasar digital yang besar di Indonesia, tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Wahid Hasyim turut berperan melalui kegiatan pengabdian yang mencakup pelatihan pemasaran digital, bantuan dalam pengemasan produk, dan pendampingan dalam proses pengurusan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT). Harapannya, langkah ini akan meningkatkan daya saing produk UPPKS "Sejahtera" dan meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya sertifikasi untuk kredibilitas usaha pangan lokal di pasar yang semakin digital