Transformasi Tradisi Pendidikan Pesantren di Era Smart Society 5.0
Abstract
Abstrak
Artikel ini berupaya menelaah transformasi tradisi pendidikan pesantren di Era Smart Society 5.0 yang telah menghadirkan pertentangan antara pemikiran lama yang ingin mempertahankan tradisi pesantren tanpa perubahan sedikitpun dibenturkan dengan tuntatan modernisasi yang kemudian melahirkan konteks yang paradoks. Faktanya, di Era Smart Society 5.0 pendidikan pesantren dituntut untuk tidak hanya unggul di bidang keagamaan (religius) namun juga unggul di bidang IPTEK dan sains. Pesantren yang selama ini menerapkan sistem pendidikan klasik atau tradisional yang merupakan produk budaya Indonesia. Metode pengajaran tradisional, bukan berarti tidak efektif, melainkan hanya corak yang digunakan bersifat tradisional (digagas pada waktu dulu). Seiring dengan perubahan zaman, tradisi pendidikan pesantren juga mengalami transformasi. Artikel ini mengungkap transformasi tradisi pendidikan pesantren yang telah bersikap integratif antara tradisi dan modernisasi. Selain itu juga untuk menyangkal asumsi publik yang sering memiliki pandangan yang merendahkan terhadap pesantren karena dianggap sebagai lembaga statis dan kuno. Secara metodologis, penelitian ini murni penelitian pustaka dengan mengambil justifikasi dari kejadian lapangan melalui penelitian emperis terdahulu. Data primer dan sekunder diambil dari buku dan artikel yang kemudian dianalisis menggunakan content analicys. Simpulan dari penelitian ini adalah pesantren sebagai lembaga tradisional selalu bertransformasi positif, adaptif, fleksibel dan akomodatif terhadap perubahan apa pun. Namun demikian, tradisi pesantren di Era Smart Society 5.0 tetap bertahan sebagai ciri khas. Transformasi terjadi pada ranah satuan kelembagaan, model, manajeman, fasilitas dan sumber daya pengajar.
Kata kunci: transformasi, tradisi, Era Smart Society 5.0