Main Article Content
Abstract
Penggunaan ciprofloxacin (CIP) untuk terapi penyakit infeksi saat ini sering dikombinasi dengan obat anti bakteri lain karena keterbatasannya melawan bakteri anaerob, salah satunya dengan metronidazol (MDZ). CIP berada dalam bentuk kationik pada kondisi asam (pH kurang dari 4,68) sehingga akan berikatan dengan residu silanol yang bermuatan negatif pada pH di atas 3,0, akibatnya dapat menyebabkan tailing. Hal ini dapat dicegah dengan penambahan reagen pasangan ion yang akan berikatan dengan residu silanol. Reagen pasangan ion yang sering digunakan dalam analisis senyawa kationik adalah amin tersier, seperti trietilamin (Anonim, 2010).
Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi fase gerak pada analisis campuran CIP.HCl dan MDZ menggunakan KCKT dengan penambahan trietilamin sebagai reagen pasangan ion. Fase diam yang digunakan adalah C18 dan fase gerak berupa campuran dapar fosfat 0,05 M dan asetonitril dengan perbandingan sesuai dengan hasil optimasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemisahan optimum diperoleh pada fase gerak berupa campuran dapar fosfat 0,05 M pH 3,5 dan asetonitril (80: 20, v/v) dengan kecepatan laju alir 1,2 mL/menit dan kadar trietilamin 0,05 Molar.
Â
Kata kunci : Optimasi fase gerak, ciprofloxacin HCl,metronidazol,Kromatografi    Cair Kinerja Tinggi