Main Article Content

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada usaha tape singkong (Manihot esculenta Crantz) di Kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat biaya, penerimaaan, pendapatan, Break Even Point (BEP) dan kelayakan usaha berdasarkan Revenue Cost Ratio (R/C). Metode dasar penelitian metode deskriptif, penentuan responden berdasarkan metode sampel jenuh atau sensus. Responden merupakan pengusaha tape singkong skala rumah tangga sebanyak 20 orang. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara dan observasi secara langsung. Metode analisis data menggunakan analisis biaya, penerimaan, pendapatan, BEP dan R/C. Hasil analisis didapatkan untuk satu periode produksi dengan bahan baku sebanyak 22Kg dapat menghasilkan tape singkong sebanyak 16Kg. Biaya tetap yang dikeluarkan sebesar Rp.1.414,00 dan biaya variabel sebesar Rp.99.045,00 dengan biaya total sebesar Rp.100.459,00. Harga jual tape singkong Rp.10.000,00 per Kg menghasilkan penerimaan sebesar Rp.160.000,00 dan pendapatan sebesar Rp.59.541,00. Nilai BEP unit diperoleh sebanyak 11Kg per satu periode produksi dengan nilai BEP harga sebesar Rp.6.279,00. Usaha tape singkong memiliki nilai (R/C) sebesar 1,59. Nilai R/C >1 maka usaha layak diusahakan. Teknik pengupasan yang digunakan menghasilkan nilai rendemen yang berbeda. Bahan bakar yang digunakan akan menghasilkan output yang berbeda. Pengusaha dapat menggunakan teknik pengupasan dan bahan bakar dengan nilai BEP rendah dan R/C paling tinggi.

Article Details