KOMPOSISI DISTRIBUSI BUTIR PASIR CETAK TERHADAP TINGKAT PRODUKTIFITAS AKIBAT CACAT PRODUK COR (Studi Kasus di IKM Budi Jaya Logam Kecamatan Juwana – Pati)
DOI:
https://doi.org/10.36499/psnst.v1i1.1123Abstract
Banyaknya produk logam yang dibuat melalui teknik pengecoran logam banyak dijumpai baik untuk keperluan sebagai perabot rumah tangga, transportasi maupun untuk kebutuhan industri lainnya. Beberapa pertimbangan dipilihnya metode teknik pengecoran logam adalah dapat dipergunakan untuk bentuk yang komplek, sesuai untuk produk ukuran kecil dan besar serta sesuai untuk produk massal dengan biaya yang relatif murah. Penggunan media pasir sebagai cetakan juga masih mendominasi pada beberapa IKM pengecoran logam di Juwana Kabupaten Pati. Permintaan pasar akan kualitas produk logam cor yang lebih baik, seringkali menjadi kendala bagi IKM yang memang masih bekerja secara konvensional tanpa adanya dukungan teknologi yang memadai. Salah satu peralatan teknik yang dibutuhkan adalah mesin pengayak pasir untuk mendapatkan ukuran partikel pasir cetak yang sesuai. Metode yang dilakukan adalah membuat mesin pengayak pasir dengan mesh bertingkat. Adapun mesh yang digunakan adalah mesh 100 dan 200 dengan jenis pasir yang digunakan adalah pasir gunung dengan kadar air 10-20%. Untuk mendapatkan kepadatan pasir pada cetakan diberikan tekanan 45 kg/cm2 dengan mesin press hidrolis. Komposisi campuran dari pasir gunung ukuran mesh 200 sebesar 10, 20 dan 30% yang selanjutnya dilakukan proses blending dan mixing dari partikel. Pengujian dilakukan dengan menghitung prosentase kegagalan produk dan jenis cacat produk cor yang timbul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin kecil campuran partikel dengan mesh 200 akan meningkatkan cacat terutama pada permukaan benda cor, kekasaran, porositas dan berakibat menurunnya produktifitas.
Kata Kunci: pasir gunung, kadar air, distribusi butir pasir, cacat cor.