STUDI KOMPARASI KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMER DENGAN BETON KONVENSIONAL

Authors

  • Mochammad Qomaruddin Prodi Teknik Sipil, Fakultas Saintek, Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jl. Tamansiswa (Pekeng) Tahunan, Jepara
  • Tri Hanafiah Munawaroh Prodi Teknik Sipil, Fakultas Saintek, Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jl. Tamansiswa (Pekeng) Tahunan, Jepara
  • Sudarno Sudarno Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tidar Jl. Suparman No.39 Potrobangsan Magelang

DOI:

https://doi.org/10.36499/psnst.v1i1.2254

Abstract

Semen portland sebagai material pengikat beton paling banyak digunakan pada dunia konstruksi, ternyata mempunyai dampak negative terhadap lingkungan, karena pada saat semen dibuat di pabrik menghasilkan gas karbon dioksida (CO2), sehingga ikut berperan dalam peningkatan pemanasan global. Untuk mengurangi penggunaan semen Portland telah ditemukan inovasi terbaru yaitu beton geopolimer yang menggunakan material pengikat fly ash sebagai bahan pengganti semen. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan membuat dua benda uji beton geopolimer dan beton konvensional yang bertujuan untuk memperoleh perbandingan nilai kuat tekan beton dengan konsep mix design yang sama dan untuk mengetahui waktu ikat antara pasta geopolimer dan pasta konvensional. Proses curing pada penelitian ini menggunakan karung basah selama umur 7 hari, 14 hari, 28 hari. Hasil penelitian menyatakan bahwa pasta geopolimer memiliki waktu ikat awal dan waktu ikat akhir lebih lambat bila dibandingkan dengan waktu ikat pasta semen konvensional. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kuat tekan beton konvensional dan beton geopolimer selalu meningkat seiring bertambahnya umur benda uji, untuk beton geopolimer memiliki kuat tekan sebesar 362,96 kg/cm², nilai kuat tekan beton geopolimer ini lebih tinggi dibandingkan dengan kuat tekan beton konvensional yang hanya sebesar 202,96 kg/cm².

 

Kata kunci :beton, curing,  fly ash, geopolimer, semen.

Published

2018-08-29