LAJU KOROSI PADA PIPA HITAM DAN PIPA GALVANIS DI WILAYAH KOTA SEMARANG

Authors

  • Norman Iskandar Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH, Tembalang, Semarang 50275.
  • Romualdus Satrio Senoaji
  • Kharisma Rizki Septareza
  • Sri Nugroho
  • Deni Fajar Fitriyana

DOI:

https://doi.org/10.36499/psnst.v1i1.2309

Abstract

Korosi adalah proses kerusakan atau penurunan kualitas logam akibat adanya reaksi bahan logam dengan lingkungannya, Korosi atmosferik disebabkan oleh air hujan, kabut, atau embun akibat kelembaban relatif tinggi. Tingkat laju korosi pada sebuah material menjadi acuan bahan konstruksi, teknik pelapisan, standar keamanan dan umur pakai. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lokasi geografis terhadap laju korosi atmosferik material di kota Semarang. Pembagian lokasi berdasar ketinggian wilayah. Daerah Semarang atas 90 – 359 m dpl, daerah Semarang tengah 0,75 – 3,5 m dpl, dan daerah Semarang pesisir yang memiliki jarak 4 – 6 km dari batas pantai. Spesimen uji berupa pipa hitam, pipa galvanis. Sembilan lokasi dipilih sebagai titik peletakan spesimen uji dan didiamkan selama tiga bulan dengan periode pengambilan tiap satu bulan.  Laju korosi dihitung dengan metode kehilangan berat, pembersihan spesimen uji dengan standar ASTM G-1. Hasil penelitian didapat bahwa laju korosi atmosferik yang terhitung bervariasi mulai dari 0,05 mpy sampai 2,92 mpy. Laju korosi tertinggi terjadi di lokasi 4/D (Pedurungan) dengan material berupa pipa hitam, laju korosi sebesar 2,92 mpy atau 74,04 µmpy setara dengan tingkat C4 (50-80µmpy) dengan kategori korosi tinggi. 

Kata kunci : ASTM-G1, korosi atmosferik, kota Semarang, laju korosi, weight loss

Published

2018-08-29