Main Article Content

Abstract

Penelitian ini memusatkan perhatian ke sebuah dusun yang jauh dari kabupaten sehingga akses untuk ke pemerintahan kabupaten sering mengalami kendala. Dusun Gambang merupakan salah satu dusun yang berada di wilayah Kelurahan Juwangi Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali. Secara geografis, dusun yang memiliki 9 (sembilan) RT dan 1 RW tersebut tersebut merupakan daerah yang paling utara di Kabupaten Boyolali. Bahkan, masyarakat daerah tersebut lebih mengenal Purwodadi daripada Boyolali. Hal tersebut lantaran daerah yang bertanah kapur itu berbatasan dengan Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan. Kondisi masyarakat pun sangat plural, dari tingkat pendidikan orangtua, mata pencaharian, ragam budaya, interaksi sosial, dan kehidupan beragama. Hal menarik yang dapat ditindakkritisi di Dusun Gambang adalah adanya budaya menyekolahkan anak yang relatif statis. Informasi awal yang diperoleh di lapangan menunjukkan bahwa di era 1990 an, masyarakat Dusun Gambang belum memiliki budaya menyekolahkan anaknya setelah lulus dari SD. Mulai tahun 2005-an, lambat laun masyarakat sudah berupaya untuk menyekolahkan anaknya sampai SMP. Keadaan ekonomi masyarakat Dusun Gambang, Desa Juwangi masih bertumpu pada ketersediaan alam yang ada, sedangkan dusun gambang terletak di daerah pinggiran hutan, yang menjadikan lahan pertanian tidak begitu subur, karena keadaan tanah yang berkapur. Masyarakat lebih mengandalkan hasil hutan yang milik pemerintah, dengan mencari kayu bakar, daun jati dan batu-batuan yang tersedia di hutan. Perkejaan mencari kayu, daun dan batu-batuan di hutan banyak dilakukan oleh kaum perempuan, karena para kaum pria lebih banyak yang merantau keluar daerah Gambang, yang hanya pulang dalam waktu minimal satu tahun sekali. Kaum perempuan Dusun Gambang mempunyai peran yang sangat strategis, karena kebanyakan dari mereka merupakan single parent dalam mengasuh dan memberikan pemahaman kepada anak-anaknya, termasuk dalam pengelolaan ekonomi keluarga karena ditinggal merantau oleh suaminya. Dalam hal ini kaum perempuan memiliki peran ganda di lingkungan keluarganya. Kata Kunci: Peran, Perempuan, Sumber Daya Manusia, Pendidikan

Article Details

References

  1. DAFTAR PUSTAKA
  2. Ahmad Mahmudi. Tinjauan Umum Participatory Action Research. Makalah
  3. Workshop Nasional PAR tanggal 21 s.d 26 September 2002 di
  4. Tawangmangu.
  5. Anonim. 2009. Teori Peran (Online): Tersedia:
  6. http://konsultasikehidupan.wordpress.com/2009/05/07/teori-peran-roletheory/.
  7. Burke, Edmund M. 2004. Sebuah Pendekatan Partisipatif dalam P
  8. Sherraden, Michael. 2006. Aset Untuk Orang Miskin : Perspektif Usaha
  9. Pengentasan Kemiskinan. Jakarta, PT Raja Grafindo Persada.
  10. Soekanto Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Penganatar. Jakarta: Raja Grapindo
  11. Persada.
  12. Sudantoko, Djoko dan Hamdani, Muliawan. 2009. Dasar-Dasar Pengantar
  13. Ekonomi Pembangunan. PT. PP. Mardi Mulya. Jakarta.
  14. Suparlan, Suyatno Hempri. 2003. Pembangunan Masyarakat: Dari Pembangunan
  15. Sampai Pemberdayaan. Aditya Media: Yogyakarta.
  16. Supriatna, Tjahya. 2000. Strategi Pembangunan dan Kemiskinan. P.T. Rineka
  17. Cipta. Jakarta.
  18. Suyanto. 2013. Refleksi dan Reformasi Pendidikan di Indonesia Memasuki
  19. Milenium III. Yogyakarta: Adi Cita.
  20. Syaefudin, dkk. 2003. Menuju Masyarakat Mandiri. Gramedia Pustaka Utama.
  21. Jakarta.
  22. Todaro, Michael P. 1985. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Terjemahan
  23. oleh Abdullah Burhanudin. Jilid I. Edisi Ketiga. Jakarta.
  24. Umaedi. 1999. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta:
  25. Depdikbud.
  26. Undang-Undang No. 11, No. 12 tahun 2005 tentang Pengesahan International
  27. Convenant on Economic, Social, and Cultural Right (Konvenan
  28. Intemasional tentang Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya).
  29. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
  30. Undang-Undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
  31. Undang-Undang No. 47 tahun 2008 tentang Wajib Belajar.
  32. UNDP. 2011. Human Development Index (HDI). www.undp.or.id/. Unduh 28
  33. Agustus 2012.
  34. Unesco. 2010. EFA Global Monitoring Report. http://www.unesco.org/
  35. new/en/education/themes/leading-the-international-agenda/efareport/
  36. statis-tics/. Unduh 28 Agustus 2012.
  37. United Nation. 2000. International Convenant on Economic, Social, and Cultural
  38. Right. Diakses melalui www.un.org/millennium/law/iv-3.htm pada tanggal
  39. September 2010.
  40. Usman Sunyoto. 2004. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat.
  41. Yogyakarta: Pustaka pelajar
  42. World Bank, 2006. Era Baru Pengentasan Kemiskinan di Indonesia.Gradasi
  43. Aksara.Jakarta