Main Article Content
Abstract
Abstrak
Al Qur’an ternyata masih banyak dipahami sebagai firman Tuhan. Sejatinya isi Al qur’an yang menguraikan bukti-bukti kebesaran Allah yang tersingkap di alam semesta belum sepenuhnya terjabarkan dengan observasi, trial and error, atau proses-proses ilmiah lainnya. Namun demikian sains dan agama perlu dipahami dengan baik agar umat Islam tidak mudah digoyahkan oleh pandangan-pandangan anti integrasi, pandangan yang masih menginginkan agar sains dipisahkan jauh dari agama (Islam). Keberadaan Islamisasi sains cukup menginspirasi dan mendorong manusia untuk memahami Islam lebih mendalam. Begitu pula saintifikasi Islam dapat berperan memberi warna modernitas pada Islam yang terlanjur dicap sebagai agama konservatif. Temuan-temuan sains yang memiliki kebenaran obyektif diharapkan mampu menyampaikan pesan-pesan agama kepada umat Islam guna mencapai kebahagiaan hidupnya. Melalui sains Islam pula, dialog sains dan Islam akan menjadi lebih jelas dan terarah dengan melihat posisi dan peran yang sebenarnya.
Kata Kunci : Sains, agama, dan dialog
Abstract
          The Qur'an was still very much understood as God's word. Indeed the content of Al Qur'an that describes the evidence-proof of the greatness of God, is revealed in nature the universe is not completely span the 'hierarchy by observation, trial and error, or a processes more scientific. However, science and religion need to be well understood  that Muslims are not easily swayed by the anti-integration views, the views were still desires that separated science from religion (Islam). The existence of the Islamization of science quite inspire and encourage people to understand Islam more deeply. Similarly, Islam saintifikasi may contribute to modernity in Islam is already branded as a religious conservative. The findings of science that has the objective truth is expected to convey religious messages to Muslims in order to achieve the happiness of his life. Similarly Islam through science, science dialogue and Islam will become more clear and focused by looking at the actual position and role.Keywords: science, religion, and dialogueArticle Details
References
- REFERENSI
- Abdul Gaffar, “Sains dan Agama; Bertengkar atau Berkawan?â€, dalam
- http://kotasantri.com/pelangi/jurnal/2011/10/08/sains-danagama-bertengkar-atau-berkawan, diunduh pada 9 Mei 2015.
- Agus Purwanto, Nalar Ayat-Ayat Semesta, Bandung: Mizan Pustaka,
- Armahedi Mahzar, “Integrasi Sains dan Agama: Model dan
- Metodologiâ€, dalam Zainal Abidin Bagir, dkk. (eds.), Integrasi
- Ilmu dan Agama, Interpretasi dan Aksi, Bandung: Mizan Pustaka,
- Azyumardi Azra, “Reintegrasi Ilmu-ilmu dalam Islamâ€, dalam Zainal
- Abidin Bagir, dkk. (eds.), Integrasi Ilmu dan Agama, Interpretasi
- dan Aksi, Bandung: Mizan Pustaka, 2005.
- Ian G. Barbour, When Science Meet Religion: Enemies, Strangers or
- Partners?, San Fransisco: Harper Collins, 2000.
- Indal Abror, “Ian G. Barbour tentang Persamaan Metode Agama dan
- Sainsâ€, dalam Aplikasia, Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama, Vol.
- IX, No. 2 Desember 2008.
- Max Jammer, “Menemukan Tuhan dalam Fisika Einsteinâ€, terj.
- Herman Achmad Ma’ruf, Yogyakarta: Eduka, 2002.
- Jurnal Pendidikan Agama Islam Universitas Wahid Hasyim
- PROGRES – Volume 4 Nomor l tahun 20l6
- Muhyar Fanani, “Unity of Sciences sebagai Paradigma Keilmuan IAIN
- Walisongoâ€, disampaikan dalam Workshop Implementasi Desain
- Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Berbasis pada Unity of
- Sciences, Semarang: Hotel Neocandi, 27 Nopember 2013.
- Osly Rachman, The Science of Shalat Melogiskan Perintah Allah untuk
- Mengokohkan Ketakwaan, Tangerang: Qultum Media, 2011.
- Stephen Hawking and Leonard Mlodinow, The Grand Design, New
- York: Bantam Books, 2010.
References
REFERENSI
Abdul Gaffar, “Sains dan Agama; Bertengkar atau Berkawan?â€, dalam
http://kotasantri.com/pelangi/jurnal/2011/10/08/sains-danagama-bertengkar-atau-berkawan, diunduh pada 9 Mei 2015.
Agus Purwanto, Nalar Ayat-Ayat Semesta, Bandung: Mizan Pustaka,
Armahedi Mahzar, “Integrasi Sains dan Agama: Model dan
Metodologiâ€, dalam Zainal Abidin Bagir, dkk. (eds.), Integrasi
Ilmu dan Agama, Interpretasi dan Aksi, Bandung: Mizan Pustaka,
Azyumardi Azra, “Reintegrasi Ilmu-ilmu dalam Islamâ€, dalam Zainal
Abidin Bagir, dkk. (eds.), Integrasi Ilmu dan Agama, Interpretasi
dan Aksi, Bandung: Mizan Pustaka, 2005.
Ian G. Barbour, When Science Meet Religion: Enemies, Strangers or
Partners?, San Fransisco: Harper Collins, 2000.
Indal Abror, “Ian G. Barbour tentang Persamaan Metode Agama dan
Sainsâ€, dalam Aplikasia, Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama, Vol.
IX, No. 2 Desember 2008.
Max Jammer, “Menemukan Tuhan dalam Fisika Einsteinâ€, terj.
Herman Achmad Ma’ruf, Yogyakarta: Eduka, 2002.
Jurnal Pendidikan Agama Islam Universitas Wahid Hasyim
PROGRES – Volume 4 Nomor l tahun 20l6
Muhyar Fanani, “Unity of Sciences sebagai Paradigma Keilmuan IAIN
Walisongoâ€, disampaikan dalam Workshop Implementasi Desain
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Berbasis pada Unity of
Sciences, Semarang: Hotel Neocandi, 27 Nopember 2013.
Osly Rachman, The Science of Shalat Melogiskan Perintah Allah untuk
Mengokohkan Ketakwaan, Tangerang: Qultum Media, 2011.
Stephen Hawking and Leonard Mlodinow, The Grand Design, New
York: Bantam Books, 2010.