Main Article Content

Abstract

Abstract
Whereas in this modern era the Needs of superior human resource that are
intelligent and religious is incrising. Islamic boarding schools as one of the
oldest educational institutions in Indonesia has produced religious human
figures, on the other hand Islamic higher education as a modern educational
institution gives a pattern in the embodiment of intelligent human beings.
Unfortunately, the two biggest educational potentials owned by the majority
NahdlatulUlama organization are still independent, it hasn't synchronized
properly yet. On the basis of these conditions, education thinkers and
institutions in the NahdlatulUlama environment should pay more attention so
that Islamic boarding schools and Islamic higher education can be
synchronized as an innovative effort to prepare the human resources needed
in their day to welcome a century of Nahdlatul Ulama.
Keywords: Pesantren Education, Islamic Religion College and Human
Resources
Abstrak
Zaman modern ini kebutuhan sumber daya manusia unggul yang berkarakter
cerdas dan religious meningkat. Pondok pesantren sebagai salah satu
lembaga pendidikan tertua di Indonesia telah menghasilkan figure manusia
yang religious, disatu sisi perguruan tinggi islam sebagai lembaga
pendidikan modern memberi corak dalam perwujudan manusia yang cerdas.
Sayangnya dua potensi pendidikan terbesar yang dimiliki oleh organisasi
Nahdlatul Ulama mayoritas masih berdiri sendiri, belum tersinkronisasi
dengan baik. Atas dasar kondisi itu, sudah semestinya para pemikir
pendidikan dan instansi dilingkungan Nahdlatul Ulama menunjukkan
perhatian lebih agar pendidikan pesantren dan perguruan tinggi Islam dapat
tersingkronisasi sebagai usaha kreatif dan inovatif untuk menyiapkan sumber
daya manusia yang dibutuhkan di zamannya guna menyongsong satu abad
Nahdlatul Ulama.


Kata Kunci: Pendidikan Pesantren, Perguruan Tinggi Islam dan Sumber
DayaManusia

Article Details

References

  1. DAFTAR PUSTAKA
  2. Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani. 2009.Metodologi Penelitian Kualitatif.
  3. Bandung: Pustaka Setia.
  4. Azra,Azyumardi. 1999.Islam Reformis: Dinamika Intelektual dan Gerakan.
  5. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
  6. Bakar,Abu.Sinergi Pesantren Dan Perguruan Tinggi (Studi Pengembangan
  7. Kurikulum Ma’had Sunan Ampel Al-Ali Malang. Jurnal UIN Malang.
  8. Baramawi & Arifin, M. 2012.School Preneurship: Meningkatkan Jiwa dan
  9. Sikap Kewirausahaan Siswa. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
  10. Breadberry, T. & Greaves, J. 2007.Menerapkan EQ di Tempat Kerja dan
  11. Ruang Keluarga. (Terjemahan oleh Yusuf Anas). Yogyakarta: Penerbit
  12. Think.
  13. Bruinessen, Martin Van. 1994.NU Tradisi, Relasi- Relasi Kuasa, Pencarian
  14. Wacana Baru. Yogyakarta: LkiS.
  15. Harefa, A. 2010.Mindset Therapy: Terapi Pola Pikir Tentang Makna Learn,
  16. Unlearn, dan Relearn. Jakarta: Gramedia Pustaka utama.
  17. Hasan, Tholha dkk, 2010.Konfigurasi Nalar Nahdlatul Ulama. Malang:
  18. Jawa Timur: Pustaka lqtishad.
  19. Hasbullah. 2001.Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia: Lintasan Sejarah
  20. Pertumbuhan dan Perkembangan, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
  21. Kartawijaya, H. 2010.“Growth with Character!â€Majalah Garuda Indonesia.
  22. Mawardi, D. 2010.Belajar Goblok dari Bob Sadino: Tanpa Tujuan, Tanpa
  23. Rencana, dan Tanpa Harapan.Jakarta: Kintamani Publishing.
  24. Mukri,Moh. 2016. NU Mengawal Perubahan Zaman.Bandar Lampung:
  25. LTN-NU.
  26. Muzadi, Achmad Hasyim, dkk. 2009.Profil dan Direktori Nahlatul Ulama
  27. dari masa ke masa, Jakarta: Yellow Multi Media.
  28. Nor, Deliar. 1990.Gerakan Modern Islam di Indoneia. Jakarta: LP3ES.
  29. Paisak, T. 2006. Manajemen Kecerdasan: Memberdayakan IQ, EQ, dan SQ
  30. untuk Kesuksesan Hidup. Bandung: Mizan Pustaka.
  31. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2015
  32. tentang Ma’had Aly pada Bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1.
  33. Ridwan, Nur Kholik. 2008.NU dan Neoliberalisme. Yogyakarta: LKis.Jurnal Pendidikan Agama Islam Universitas Wahid Hasyim
  34. PROGRESS – Volume 6, No. 2, Desember 2018 57
  35. Utama, Aditya Wahyu. 2016.Sumber Daya Manusia di Zaman
  36. Modern.Kompasiana.
  37. Yunus,Mahmud. 1996.Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta:
  38. Hidakarya Agung.
  39. Zuhairini. 2013.Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
  40. Fathoni Ahmad, NU Menuju Satu Abad Dan Menyongsong Abad Kedua,
  41. dalam Majalah NU Online https://www.nu.or.id/post/read/95164/numenuju-satu-abad-dan-menyongsong-abad-kedua
  42. Fathoni, Inilah ke-13 Ma’had Aly yang diresmikan oleh Menteri Agama,
  43. dalam http://www.nu.or.id/post/read/68634/inilah-13-mahad-aly-yangdiresmikan-oleh-menteri-agama,
  44. Hamdan Magribi, Sinergitas Pesantren dan Perguruan Tinggi, dalam
  45. http://www.iain-surakarta.ac.id/?p=9937
  46. Lutfi Hamidi, Bersinergi Dengan Pondok Pesantren, dalam
  47. https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/56920/bersinergidengan-pondok-pesantren,
  48. Pernyataan Rektor UGM Prof. Dr. Sofian Effendi pada pembukaan Pimpinan
  49. Pondok Pesantren se-Jawa, hari Selasa, 09 Mei 2015 di ruang Balai
  50. Senat UGM. Diakses melalui https://ugm.ac.id/id/berita/1798-
  51. berharap.dari.kerjasama.ugm.dan.pondok.pesantren
  52. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA Direktur Jenderal Pendidikan Diniyah dan
  53. Pondok Pesantren, sebagai pengantar dalam Juknis Pengelolaan
  54. Program Beasiswa Santri Berprestasi Tahun 2018, diakses dalam
  55. https://kemenag.go.id/myadmin/public/data/files/users/5/Juknis%20PB
  56. SB%20Tahun%202018.pdf
  57. Wurinanda, Kenalan dengan Sistem Ma’had Aly, dalam Okezone Online
  58. diakses dalam situs
  59. https://news.okezone.com/read/2016/06/03/65/1405693/kenalandengan-sistem-pendidikan-ma-had-aly