Main Article Content

Abstract

Abstract
Implementation of education that is very instant and commercial can
damage the process of character building of the nation so that in the long
term make education not as a means of social reconstruction but social
deconstruction. It is necessary that there is a long process in learning so there
is no moral decadence. The concept ofá¹­Å«luaz-zamÄn in the Ta‘lÄ«m alMuta‘allim according to Az-Zarnuji is very important as a terms of studying.
Az-Zarnuji combines á¹­Å«luaz-zamÄn with żaka' (intelligent), ḥirá¹£in,
(willingness), iṣṭibÄrin (patient), bulgatin (money) and irsyÄdiustÄżin
(teacher guidance) as an inseparable entity to produce learners qualified and
able to understand about the process of seeking knowledge both formal,
informal and nonformal. Ṭūluaz-zamÄn is important for students to cultivate
blessings but must be accompanied by khidmah (devotion), ta'allum
(learning) and ta'alluq bi syaikh (relationship with the teacher).
Kata Kunci: Ṭūlu az-zamÄn , Ta‘lÄ«m al-Muta‘allim, Az-Zarnuji
Abstrak
Penyelenggaraan lembaga pendidikan yang sangat instan dan
komersial dapat merusak proses pembentukan karakter bangsa sehingga
dalam jangka panjang menjadikan pendidikan bukan sebagai sarana
rekonstruksi sosial tapi dekonstruksi sosial. Proses pendidikan yang lama
dalam menimba ilmu sangat penting agar tidak terjadi dekadensi moral.
Konsepá¹­Å«lu az-zamÄn dalam kitab Ta‘lÄ«m al-Muta‘allim menurut Az-Zarnuji
sangat penting sebagai syarat menuntut ilmu. Az-Zarnuji
mengkombinasikaná¹­Å«lu az-zamÄn dengan żaka’ (cerdas), ḥirá¹£in, (kemauan),
iṣṭibÄrin (sabar), bulgatin (ada uang) dan irsyÄdi ustÄżin (bimbingan guru)
sebagai satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan untuk menghasilkan peserta
didik yang berkualitas dan mampu memahami tentang proses mencari ilmu
baik formal, informal maupun nonformal. Tulu az-zaman itu penting bagi
santri untuk menumbuhkan berkah namun harus di sertai dengankhidmah
(pengabdian), ta’allum (belajar) dan ta’alluq bi syaikh (hubungan dengan
kyai).
Kata Kunci: Ṭūluaz-zamÄn,Ta‘lÄ«m al-Muta‘allim, Az-Zarnuji

Article Details

References

  1. DAFAR PUSTAKAJurnal Pendidikan Agama Islam Universitas Wahid Hasyim
  2. PROGRESS – Volume 6, No. 2, Desember 2018 84
  3. Abdurrahman, Moeslim. Islam Transformatif. Jakarta: Pustaka Firdaus.
  4. Ahmad, Muhammad Abdul Qair. Ta’alim Muta’allim: al-Mursyid Al-Amin fi
  5. al-Tarbiyah al-Banat wa al-Banin. Kairo: Maktabah al-Qur’an. 1986.
  6. Al-A’zami, M.M. Sejarah Teks al-Qur’an: dari Wahyu Sampai Kompilasi.
  7. Jakarta: Gema Insani Press. 2005.
  8. Al-Baihaqi. Syu’ab al-Iman. Al-Maktabah asy-Syamilah.
  9. Al-GazÄli. MÄ«zÄn al-amal. Al-Maktabah asy-SyÄmilah.
  10. Al-Santawi, Ahmad. Dairah al-Ma’arif al-Islamiyah. Beirut: Lajnah
  11. Tarjamah. 1933.
  12. Az-Zarnuji. Ta’līm al-Muta’allim. Semarang: Toha Putra. tt.
  13. Ghafur, Waryono Abdul. Tafsir Sosial. Yogyakarta: eLSAQ Press. 2005.
  14. Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.
  15. Ibrahim. Ta‘līm al-Muta‘alim. Semarang: Toha Putra. tt.
  16. Iqbal, Abu Muhammad. Pemikiran Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka
  17. Pelajar. 2015.
  18. Irham, Masturi. Sistematika Kodifikasi Hadis Nabi Dari Tinjauan Sejarah.
  19. Kudus. Addin. Vol. 7, No. 2. Agustus 2013.
  20. Jayana, Thoriq Aziz. Meneladani Semut dan Lebah: Mencari Makna
  21. Tersirat di Balik Makhluk Ciptaan Allah. Jakarta: Elex Media
  22. Komputindo. 2015.
  23. Khadijah. Ulumul Hadis. Medan: Perdana Publishing. 2011.
  24. Langgulung, Hasan. Manusia dan Pendidikan: Suatu Analisa dan Psikologi
  25. dan Pendidikan. Jakarta: Pustaka al-Husna. 1989.
  26. Lengrand, Paul. Pengantar Pendidikan Sepanjang Hayat. Terj. Lembaga
  27. Studi Ilmu-ilmu Kemasyarakatan.Jakarta: Haji Masagung. 1989.Jurnal Pendidikan Agama Islam Universitas Wahid Hasyim
  28. PROGRESS – Volume 6, No. 2, Desember 2018 85
  29. Masduki, Yusron. Sejarah Turunnya Al-Qur’an Penuh Fenomenal (Muatan
  30. Nilai-Nilai Psikologi Dalam Pendidikan). Palembang. Medina-Te.
  31. Vol.16, NO.1, Juni 2017.
  32. Muhammad bin Idris. Diwan Imam asy-Syafi’i. Beirut: Dar al-Ma’rifah.
  33. Mustaqim, Imam. Asas Tut Wuri Handayani.
  34. https://imammalik11.wordpress.com/2011/11/18/asas-tut-wuri-handayani/ di
  35. unduh pada tanggal 7 Januari 2018.
  36. Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  37. Rizal, H. Samsul. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Pers. 2002.
  38. Salah satu dewan Pembina sekaligus pengasuh pondok pesantren Asma’
  39. Chusna
  40. Salam, Burhanuddin. Pengantar Paedagogik: Dasar-dasar Ilmu Mendidik.
  41. Jakarta: Rineka Cipta. 1997.
  42. Santrock, John W. Educational Psycology. Terj. Tri Wibowo BS. Jakarta:
  43. Prenadamedia Group. 2007.
  44. Shihab, M. Quraish. Membumikan al-Qur’an: Fungsi Peran Wahyu dalam
  45. Kehidupan Masyarakat. Bandung: Mizan. 2013.
  46. Shihab, M. Quraish. Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Tematik atas Pelbagai
  47. Persoalan Umat. Bandung: Mizan. 2013.
  48. Sya’roni, Sam’ani. Tafkirah Ulum al-Qur’an. Pekalongan: Al-Ghotasi Putra.
  49. Syamsuddin, Muhammad. Tasliyyatu ahl al-Masa’ib. Maktabah asySyamilah.
  50. Lutfiyah, Hanik Yuni. Teori Belajar dalam Ta’lim al-Muta’allim. Jurnal
  51. Pendidikan Agama Islam. Volume 01, Nomor 01, Mei 2013.
  52. Tholhah, Imam dan Ahmad Barizi. Membuka Jendela Pendidikan Mengurai
  53. Akar Tradisi dan Interaksi Keilmuan Pendidikan Islam. Jakarta: Raja
  54. Grafindo Persada. 2004.Jurnal Pendidikan Agama Islam Universitas Wahid Hasyim
  55. PROGRESS – Volume 6, No. 2, Desember 2018 86
  56. Wawancara dengan KH. Achmad Mukhlish Chasani sebagai Pengasuh
  57. utama Pondok Pesantren Asma’ Chusn pada hari Kamis, 21 Desember
  58. di rumah beliau.
  59. Yuslem, Nawir. Ulumul hadis. Jakarta: Mutiara Sumber Widya. 2001.