Main Article Content

Abstract

Abstract
This article discusses the value of Islamic education in the Javanese tradition left by Walisanga. Islamic education through walisanga propaganda can be said as a unique education, because Islamic education at the time of Walisanga often used traditions that already existed in the life of the Javanese community in general as a medium for conveying messages which might be completely different if we look at how Islam in Mecca. Therefore do not be surprised if the continuity of the tradition left by Walisanga is still felt or preserved to this day, this is certainly inseparable from the values contained in every ritual of religious traditions left by Walisanga. In general, the value of Islamic education in the legacy of Walisanga includes issues of faith and social life.
Keywords: Values, Islamic Education, Tradition
Abstrak
Artikel ini membahas mengenai nilai pendidikan Islam dalam tradisi Masyarakat Jawa yang ditinggalkan oleh Walisanga. Pendidikan Islam melalui dakwah walisanga boleh dikatakan sebagai pendidikan yang unik, sebab pendidikan Islam pada masa Walisanga kerap menggunakan tradisi yang sudah ada di dalam kehidupan Masyarakat Jawa pada umumnya sebagai media penyampai pesan yang hal ini barangkali samasekali berbeda jika kita lihat bagaimana Islam di Makkah. Oleh karenanya tidak heran jika keberlangsungan tradisi yang ditinggalkan oleh Walisanga masih dirasakan atau dilestarikan sampai saat ini, hal ini tentunya tidak terlepas dari nilai-nilai yang terkandung dalam setiap ritual tradisi keagamaan yang ditinggalkan oleh Walisanga. Pada umumnya nilai pendidikan Islam dalam tradisi peninggalan Walisanga meliputi masalah keimanan serta berkehidupan social.
Kata Kunci: Nilai, Pendidikan Islam, Tradisi

Article Details

References

  1. DAFTAR PUSTAKA
  2. Abadi, Moh Mashur, Tradisi Ngunya Muslim Pegayaman Bali, Jurnal, 20, 2012.
  3. Abdul Rahman, Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik, Semarang: Karya Abadi Jaya, 2015.
  4. Abdullah, Rachmat, Wali Sanga: Gelora Dakwah dan Jihat di Tanah Jawa (1400-1482 ), Semarang: Al-Wafi, 2015.
  5. Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung : Remaja Rosdakarya, 1992.
  6. Anshari, Endang Syafruddin, Wawasan Islam Pokok-pokok Pemikiran Tentang Islam, Jakarta, Raja Wali, 1990.
  7. Gazalba, Sidi, Sistematika filsafat Buku IV, Jakarta: Bulan Bintang, 1981.
  8. Geertz, Clifford, The Interptetation of Culture, New York: Basic abook, Inc, 1973.
  9. Giddens, Anthony, Beyond Left and Right: Tarian Ideologi Alternatif di atas Pusaran Sosialisme dan Kapitalisme. Terj, Imam Khoiri, Yogyakarta: IRCSiSoD, 2003.
  10. Giddens, Anthony, Capitalism and Modern Social Theory: an Analysis of Writing of Marx, Durkheim, Max Weber, Cambridge: Cambridge University Press, 2000.
  11. Giddens, Antony, Probematika Utama dalam Teori Sosial: Aksi, Struktur, dan Kontradiksi dalam Analisis Sosial. Terj, Dariyanto, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
  12. H.A.R Tilar, Perubahan Sosial dan Pendidikan, Jakarta: Grasindo, 2002.
  13. Hefni, Harjani, Komunikasi Islam, Jakarta: Kencana, 2015.
  14. Kholiq, Abdul, Dinamika Tradisi Islam Jawa Pantura; Kajian Mengenai Upacara Selingkaran Hidup (Life Cycle) dan Pemaknaan Masyarakat Studikasus di Kabupaten Pati, Laporan Penelitian, IAIN Walisongo Semarang, Semarang, (2012).
  15. Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: Aksara Baru, 1980.
  16. Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: Rineka Cipta, 1990.
  17. Kusumo, Soetjipto Cokro Aminoto, UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003, Jakarta: Alfabeta, 2006.
  18. Langgulung, Hasan, Asas-Asas Pendidikan Islam, Jakarta: Pustaka Al-Husna Baru, 92.
  19. Lanin, Dasman, Pengaruh nilai, Norma, dan tradisi Terhadap Perilaku Siswa di Diniyah Puteri Padang Panjang, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 10, (2004).
  20. Liliweri, Alo, Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
  21. Liliweri, Alo, Makna Budaya dalam Komunikasi Antar Budaya, Yogyakarta: LKIS, 2010.
  22. M Hariwijaya, Islam Kejawen, Yogyakarta: Gelombang Pasang, 2006.
  23. M Hariwijaya, Islam Kejawen, Yogyakarta: Gelombang Pasang, 2006.
  24. M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1992.
  25. Mahfud, Rois, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Erlangga, 2011.
  26. Majlis Luhur Persatuan Taman Siswa Jogjakarta, Ki Hadjar Dewantara: Bagian Pertama Pendidikan, Jogjakarta: Pertjetakan Taman Siswa, 1962.
  27. Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.
  28. Mar’at, Samsunu Wiyati, Psikologi Perkembangan, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2009.
  29. Martono, Nanang, Sosiologi Perubahan Sosial, Depok: Rajagrafindo Persada, 2014.
  30. Muhammad al-Naquib al-Attas, The Concept of Education in Islam: A Frame Work for an Islamic Phylosophy of Education, Terj. Haidar Bagir, Bandung: Mizan, 1996.
  31. Muri’ah, Siti, Nilai-nilai Pendidikan Islam dan Wanita Karir, Semarang: RasailMedia Grup, 2011.
  32. Nasir, Ridlwan, Mencari Tipologi Format Pendidikan Ideal, Yogyakarta : Pustaka belajar, 2005.
  33. Nasirudin, Pendidikan Tasawuf, Semarang: Rasail Media Group, 2010.
  34. Nasr, Seyyid Hossein, Pengetahuan dan Kesucian. Terj, Suharsono, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997.
  35. Nata, Abuddin, Akhlak Tasawuf, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996.
  36. Nata, Abudin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997.
  37. Noor Syam, Muhammad, Filsafat Kependidikn dan Dasar Filsafat Kependidikan Pancasila, Surabaya: Usaha Nasional, 1988.
  38. Pranowo, M Bambang, Memahami Islam Jawa, Jakarta Timur: Pustaka Alvabet, 2011.
  39. Riyanto, Bambang, Agama dan Akar Multikultural: Redefinisi makna Releguisitas Agama dalam Sebuah Dialog. Jurnal Edukasi, VI, (2009).
  40. Sadiman, Arif S. dkk, Media Pendidikan, Jakarta: RadjaGrafindo Persada, 2012.
  41. Sanaky, Hujair AH., Paradikma Pendidikan Islam di Indonesia: Membangun Masyarakat Madani Indonesia, Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2003.
  42. Sasongko, Rambat Nur, Pengembangan Nilai-Nilai dan keterampilan Sosial Melalui Model Pembelajaran Aksi Sosial, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 9, (2003).
  43. Sedyawati, Edi, Kebudayaan di Nusantara: dari Keris, Tor-tor sampai Industri Budaya, (Depok: Komunitas Bambu, 2014.
  44. Setiadi, Elly M dkk, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Jakarta: Kencana, 2010.
  45. Shihab, M Quraish, Yang hilang dari Kita: Akhlak, Ciputat: Lentera Hati, 2016.
  46. Soelaeman, Munandar, Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar, Bandung: Rosda Offset, 1988.
  47. Suhandjati, Sri, Islam dan Kebudayaan Jawa Revitalisasi Kearifan Lokal, Semarang: Karya Abadi Jaya, 2015.
  48. Sulasman dan Setia Gumilar, Teori-Teori Budaya: dari Teori Hingga Aplikasi, Bandung: Pustaka Setia, 2013.
  49. Sztompka, Piotr Sosiologi Perubahan Sosial. Terj, Alimandan, Jakarta: Prenadamedia Group, 2014.
  50. Thohir, Mudjahirin, Memahami Kebudayaan: Teori, Metodologi, dan Aplikasi, Semarang: Fassindo Press, 2007.
  51. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007.
  52. Uhbiyati, Nur, Pendidikan Islam Pra Sekolah: Upaya Membangun Pondasi Nilai-Nilai Islam, Jurnal, 9, (2000).
  53. Wahyudin, Din, dkk.,Pengantar Pendidikan, Jakarta, Universitas Terbuka, 2009.
  54. Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama‟ah, Semarang: Pustaka Imam asy-Syafi‟i, 2004.
  55. Zulaikah, Implementasi Nilai Etika Jawa dalam Pendidikan Islam, Jurnal, 9, (2000).